MENJADI HEBAT DENGAN MEMBACA DAN MENULIS


 Assalamualaikum .. 

Hai sahabat mahasiswa semua,dalam kesempatan penulisan perdana kali ini,penulis akan membahas suatu hal yang tidak asing lagi khususnya para mahasiswa.Yapp apa itu gaess ? Ya benar,membaca dan menulis.Sebagian besar beranggapan bahwa kedua hal itu tidak penting.Dengan masih banyak alasan seperti tidak ada waktu,malas,bosen dll. Mengupas “tetek bengek” membaca.
Sebelumnya penulis akan memperlihatkan data statistik yang di unduh di http://bpsdmkp.kkp.go.id/apps/perpustakaan/?q=node/23 Minat baca masyarakat Indonesia masih rendah nih gaess. Minat baca masyarakat Indonesia terendah se-Asean. Gak percaya ? Ada nih surveynya. Survei tersebut antara lain:
 a. Pada tahun 2006 berdasarkan data Badan Pusat Statistik menunjukan, masyarakat Indonesia belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama mendapatkan informasi. Masyarakat lebih memilih menonton televisi (85,9%), mendengarkan radio (40,3%) daripada membaca koran (23,5%). 
b. Pada tahun 2009 berdasarkan data yang dilansir Organisasi Pengembangan Kerja sama Ekonomi (OECD), budaya baca masyarakat Indonesia menempati posisi terendah dari 52 negara di kawasan Asia Timur. 
c. Tahun 2011 berdasarkan survei United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) rendahnya minat baca ini, dibuktikan dengan indeks membaca masyarakat Indonesia hanya 0,001 (dari seribu penduduk, hanya ada satu orang yang masih memiliki minat baca tinggi). 
d. Pada tahun 2012 Indonesia menempati posisi 124 dari 187 Negara dunia dalam penilaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), khususnya terpenuhinya kebutuhan dasar penduduk, termasuk kebutuhan pendidikan, kesehatan dan ‘melek huruf’. Indonesia sebagai Negara berpenduduk 165,7 juta jiwa lebih, hanya memiliki jumlah terbitan buku sebanyak 50 juta per tahun. Itu artinya, rata-rata satu buku di Indonesia dibaca oleh lima orang. 
 Nah itu kan survey yang di lakukan seluruh Indonesia,penulis punya nih data statistik yang ada di lingkup Pomosda. Menurut data wawancara yang melibatkan 45 orang yang terdiri dari ustadz/dzah,santri SMP , SMA dan juga mahasiswa STT. Hanya 14 responDet yang suka membaca dan 31 respondent lain nya tidak suka membaca. (red: ridwan_aisyah) Ternyata 69 % tidak suka membaca, sedangkan 31% suka membaca. Perbandingan yang sangat tidak imbang sekali kan gaess Maka dari itu penulis akan mengajak secara bersama-sama termasuk diri penulis juga,untuk sadar akan kewajiban kita untuk membudayakan membaca dan menulis. Kenapa sih kok harus/kudu/wajib/fardu untuk read and write? Wah sayang sekali ya bagi yang tidak mau meluangkan waktu untuk membaca. Padahal banyak keuntungan yang di dapat dari membaca,
 Penulis akan membahasnya satu per satu. 1) Jendela dunia akan terbuka lebar bagi kita semua. Yapp ibarat sebuah rumah tanpa jendela. Apa yang terjadi? Pasti pengap dan panas. Sama halnya dengan membaca,otak kita akan pengap dan butuh udara segar. Pun ilmu itu laksana udara segar untuk otak kita. Wawasan pun bertambah maka kita akan lebih percaya diri dalam menatap dunia. 
2) Melatih kemampuan berpikir Otak ibarat sebuah pedang, semakin diasah akan semakin tajam. Kebalikannya jika tidak diasah, juga akan tumpul. Kalo dari sumber yang penulis baca , membaca juga membantu meningkatkan keahlian kognitif dan meningkatkan perbendaharaan kosata. 
3) Membuka pola pikir yang baru. Nah ini yang di dawuhkan oleh Bapak Pimpinan. Dengan membaca bisa membuat pola pikir menjadi lebih matang. Sebuah riset menyatakan,jika kita membaca buku pengembangan diri maka semakin produktif 10 % dari biasanya. 
4) Menjauhkan risiko penyakit Alzheimer Nah kita lihat dari segi kesehatan. Membaca benar-benar dapat langsung meningkatkan daya ikat otak. Ketika membaca, otak akan dirangsang dan stimulasi secara teratur dapat membantu mencegah gangguan pada otak termasuk penyakit Alzheimer. Sudah puas belum ? hehe. Tuh kan banyak manfaat dari membaca. Silahkan googling sana-sini biar tambah puas  . 
Di sini penulis mencoba membagi apa yang penulis lakukan agar minat membaca semakin tumbuh. Check it out .. 
1) Bangun motivasi. Ya dengan cara itu penulis selalu membaca. Ibarat pondasi untuk membangun sebuah rumah,di perlukan pondasi yang kuat. Kalo penulis sih motivasi untuk niat ibadah saja. Insha Allah langgeng bacanya hehe. 
2) Selanjutnya,tumbuhkan rasa ingin tahu kalian. Penulis yakin rasa malas untuk membaca semakin luntur hehe. Kita sudah menjadi manusia hebat dengan membaca. Bisa tahu banyak hal,menambah wawasan,tambah kreatif,terhindar dari penyakit Alzheimer.
 Ayoo kita tambah koleksi buku-buku di rak penyimpan buku. Jangan hanya ngoleksi baju saja ya hehe  Mengulik tentang menulis Selanjutnya penulis akan mengupas tentang teman akrabnya membaca,yaitu menulis. Karena membaca dan menulis itu satu paket. Kalau kata Ustadz Jarwo sih membaca itu membatinkan yang lahir,sedangkan menulis itu melahirkan yang batin. Yap betul,dengan membaca kita menyusun pemikiran (batin) menjadi sebuah tulisan (lahir). Tapi setali tiga uang,menulis masih meninggalkan bekas negatif di masyrakat. Menulis bisa jadi beban kalau di artikan sebagai beban. Lebih baik angkat beban 100 kg deh dari pada nulis hehe. Pun,menulis bisa jadi indah manakala di pahami sebagai potensi. Lalu,apa hebatnya sih menulis itu ? Nah di sini penulis akan mengulik habis tentang menulis. Kalian pasti tahu Imam Al-Ghozali,walau beliau sudah wafat,tapi karya tulisan beliau tetap eksis sampai sekarang. Kitab Ihya Ulumuddin. Ada pepatah seperti ini “Boleh saja waktu memakan habis bangunan megah,tapi untaian kata bermakna tidak akan habis di makan waktu”. Jadi enjoy sajalah,jadikan menulis itu menyenangkan. Menulis itu sangat mudah,jadi jangan ada stigma negatif kalau menulis itu uanggeell. 
Di sini penulis akan membagi apa yang telah penulis baca berjudul “Menulis dengan Gembira” karya Ersis Warmansyah Abbas. Di mulai dengan penghambat-penghambat menulis lalu tips-tips agar mudah menulis dari beliau. Kita mulai dari hambatan dulu : 
1) Masih ada anggapan “tulisanku bagus atau tidak yaaa” 
2) Ingin dapat hadiah di tambah ingin di muat 
3) Takut tersaingi 

Ya dari penjelasan tersebut bahwa kita belum berani memulai menulis. Untuk sahabat semua kalau mau menulis,mantapkan dulu niatnya. Menulis karena memang ingin menulis. Jangan ada embel-embel seperti yang di sebutkan tadi. Niatkan sebagai media pembelajaran. Yang penting nulis dulu,sudah ada tulisannya. Itu yang perlu yang di kuatkan. Walau idenya seliar apa pun,yang penting nulis dulu. Kalau sudah jadi,baru pertimbangkan , apakah pantas di publikasikan atau jadi koleksi saja. Kalau pun sudah ada yang mencoba di muat di media massa namun belum di muat,jangan beranggapan bahwa tulisan kalian itu jelek,anggap saja pimrednya sedang tidak konsen menilai atau mungin sudah ada tulisan lain yang sudah di muat. Yang penting hilangkan penghambat psikologisnya dulu dan buang segala belenggu. 

Yakini bahwa menulis itu mudah. Sudah di jelaskan hambatan-hambatan dalam menulis,sekarang bagian tips-tips agar mudah menulis. 
Antara lain : 1) Membangun self image. Walau pun nilai bahasa indonesia selalu rendah. Jangan ada kata-kata “menulis itu sulit”. Bangun citra diri kalian terlebih dahulu baru memulai menulis. Cara ini pun sama dalam melakukan hal-hal yang lain. Jangan sampai kita tidak menghargai diri sendiri,tidak punya kepercayaan diri, Itu sudah parah kalau begitu. 2) Konsisten dalam menulis. Kalau sudah di bangun self image, lebih mantap lagi kalau ada karya tulisan. Di mulai dari hal-hal kecil dulu seperti menulis diary sebelum tidur. Jangan cepat puas jikalau kita sudah membuat cerpen,novel,artikel dll. Teruslah konsisten, Coba bayangkan kalau sehari satu tulisan,maka sebulan bisa 30 tulisan. Bisa di bayangkan kalau setahun. Bisa berapa tulisan hehe. 10 buku pun kita bisa buat. Bukan hil yang mustahal.

 Ya itu teman-teman,tips yang penulis bisa share ke semua. Sudah ngeh semua kan. Jadi kita bisa mengoreksi diri sendiri termasuk penulis juga. Penulis sudah bosan kalau yang mengisi tajuk rencana dan opini orang itu-itu saja. Ayook ramaikan blog,surat kabar,koran,majalah dengan tulisan-tulisan terbaik kalian. Dan penulis yakin tidak lama lagi orang-orang mendadak menulis,blog-blog pribadi pun bermunculan. Amiinn , doakan saja yaa. 
 Benang Merah.
 Ada ungkapan “jika hari ini tidak lebih baik dari kemarin, maka termasuk orang-orang merugi”. Pasti semua orang tidak mau termasuk golongan tersebut. Ada banyak upaya untuk terus memperbaiki kualitas diri ini. Salah satunya membaca dan menulis. Itu merupakan awal dari proses perbaikan diri. Bapak Pimpinan sering kali mengutarakan bahwa dasar pengembangan potensi ada di jiwa al-faqir. Hilangkan segala ego, karena itu salah satu hambatan besar jiwa manusia untuk maju. Karena dengan jiwa al-faqir, kita menjadi hamba pembelajar yang tiada habisnya. Selalu membaca buku dan menulis apa yang ada di pikiran. Sehingga tidak menjadi beban. 

Jangan kalian kira ego itu hanya meluluk selalu ingin menang sendir, tidak mau mengalah dan sudah merasa cukup. Tapi kalau kita merasa ragu,takut,cemas itu pun juga termasuk ego. Loh kok bisa ? Ya bisa karena kita terlalu berkutat di rasa itu, akhirnya menjadi sebuah kekhawatiran. Kita tidak mau mendelegasikan rasa itu pada Tuhan, kita tidak percaya akan potensi yang di beri oleh – Nya. Akhirnya tidak bisa bersyukur telah di beri As-sam’a wal abshor wal af’idah. Karena Tuhan ada di prasangka hamba-Nya, kalau kita berprasangka buruk, tidak mampu mengerjakan sesuatu. Maka itulah yang terjadi. Terutama untuk para mahasiswa. kita tahu bahwa mahasiswa tidak jauh dari kegiatan menulis. Mulai dari menulis karya ilmiah,makalah,praktek kerja lapang dan skripsi. Pasti di butuhkan keahlian agar dosen mengerti apa yang di maksud. Untuk mencapai hal itu pasti butuh latihan yang rutin.Tidak muncul ujug-ujug. Kita ini mahasiswa, tunjukan kalau kita benar-benar mahasiswa. Jangan terkurung “karya terakhir”nya hanya skripsi. Ayoo terus berkarya !! Penulis ucapkan selamat untuk terus berkarya dan memperbaiki diri  Wassalam ..