Benar sekali apa yang dikatakan oleh Mas Yovie (Founder QWC), bahwa
selalu ada akhir dari setiap mula. Pernyataan itu berhasil membuat diriku susah
tidur malam kemarin. Lalu langkah apa yang akan aku lakukan setelah mengikuti pelatihan
ini? Setiap langkah pasti mengandung konsekuensi yang harus dihadapi.
Pernyataan
itu membawa terbang diriku kembali sebulan yang lalu. Dimana aku secara
kebetulan sedang melihat buku elektronik di play buku. Di belakang buku pun
tertera kalimat ajakan untuk ikut bergabung menjadi penulis yang baik. Langsung
saja aku pun menghubungi kontak dan melakukan sesuai persyaratan seperti materai 3000 rupiah.
Aku
pun sadar dengan pilihanku ini bahwa aku harus siap menerima pelatihan dan
segala konsekuensi. Dengan segudang aktifitas mengabdi di Pomosda tercinta,
pastinya butuh kerja keras ekstra untuk mendapatkan hasil maksimal. “Semoga
dengan mengikuti proses ini semakin baik kemampuan menulisku.” Puji syukur,
orang tua dan senior ku dalam bidang jurnalistik (dulu saya pernah mendirikan
perusahaan media) mendukungku dan semakin mantap.
Benar
saja, segala aktifitas ku dalam mengabdi di Pomosda tercinta ini semakin
bertambah. Satu profesi yang akhirnya aku emban adalah menjadi penyiar radio
profesional di stasiun radio 98.6 Memory FM. Jujur saja ini membuat ku sedikit
terhambat dalam mengikuti proses pelatihan karena aku juga dalam training
menjadi penyiar.
Dengan
berkomunikasi intens dengan Mas Yovie , segala kesibukan dan rintanganku bisa
ditolerir. “Alhamdullilah, sangat pengertian sekali pelatih disini.” Satu hal,
aku bisa belajar berkomunikasi yang komunikatif.
Menuju
langit tanpa batas, itu judul yang aku buat dalam tantangan ini. Aku sadar
bahwa impianku adalah menjadi penulis yang hebat dan besar, mampu menghasilkan
banyak buku. Aku sadar bahwa ku hamba yan tidak bisa apa-apa dan pasrah
digembleng oleh sang ahli.
Tujuan
dan cita-cita tidak bisa diraih tanpa adanya strategi dan langkah strategis
menuju kesana. Cita-cita dan visiku adalah menjadi penulis hebat nan
menginspirasi. Saya sadar dalam tantangan terakhir ini, tim pelatih ingin
menguji seberapa besar greget kita menjadi penulis. Pastinya tidak bisa
dicapai tanpa adanya rencana matang dan strategis.
Maka
dari itu untuk merealisasikan lebih dekat dan nyata, saya membuat mind
mapping. Fungsi dari mind mapping sudah saya ceritakan di tantangan
pertama dan terbukti ampuh hehe. Malam ini setelah isya sambil menyimak
pengajian Bapak Kyai Tanjung, aku membuat mind maping.
Dengan
coretan spidol warna-warni dan imajinasi, pikiran ku mampu melenturkan syaraf
kreatif. Sehingga mampu memunculkan ide dan gagasan konstruktif. Pada paragraf
berikutnya akan saya paparkan rencana-rencana saya.
Dalam
tengah gagasan saya tulis dengan warna merah “Rencana Strategis Menjadi
Penulis”. Lalu saya membuat cabang gagasan dengan menulis “Jangka Pendek”
menggunakan warna kuning. Kemudian saya membuat cabang sub gagasan antara lain
membaca banyak buku lebih banyak dari saat ini, kemudian menulis ulang ide isi
buku dengan sedikit tanggapan saya.
Tidak
berhenti disitu, kemudian menulis cabang sub gagasan lagi dengan menulis
“mejaga komunikasi dengan tim QWC”. Harapannya aura-aura semangat tertular
kepada diriku hehe. Kemudian menulis “Upload di Blog”, maksudnya adalah untuk membuat
brand image pribadi. Mulai mengaktifkan blog lagi yang saat ini baru ada 30
tulisan. Mulai pengotimalisasi blog dengan berganti domain, meletakan adwords
dan adsense dan segudang ilmu dari Teknik Informatika.
Setelah
menghabiskan waktu 5 menit untuk jangka pendek. Kemudian saya beralih menuju
“Jangka Menengah”. Kemudian menulis sub gagasan “Berlatih dengan Pelatih”. Saya
tulis cabang sub gagasan “Knight Writer”. Ibaratnya jalan menuju Roma terlihat
jelas. Tidak butuh berputar-putar dalm labirin keraguan. Saya memiliki prinsip
harus mencari sang ahli dalam bidang apapun untuk menggapai impian. Saya sadar
bahwa diri ini masih banyak kekurangan dan membutuhkan guru. Laksana pria buta
dituntun ke seberang jalan oleh orang yang paham betul “melihat” dan
“berjalan.” Kenapa saya meletakan mengikuti Knight Writer dalam jangka
menengah? Karena saya masih ingin menyesuaikan jadwal pribadi dan mencari celah
waktu senggang untuk fokus menulis.
Masih
dalam program menengah, saya menulis “Istiqomah Menulis”. Dengan harapan
pengoptimalan web sudah berjalan dan sudah memiliki brand image, dengan
sendirinya dituntut untuk terus menulis. Membaca banyak buku dan terus
mengembangkan kemampuan diri. Serta sekali-kali boleh main ke markas dan
berkenalan dengan penulis muda lainnya sekaligus menimba ilmu hehe.
Saatnya
masuk ke jangka panjang dalam rencana menjadi penulis hebat dan besar. Saya
mulai menulis “Super Author”. Yap saya ingin mengikuti program terakhir dalam Q
Writing Consulting. Dengan harapan saya mendapatkan segudang ilmu tentang
kepenulisan mulai dari penerbitan buku dan banyak hal lainnya. Saya menulis ini
dalam jangka panjang karena dalam waktu menuju kesana diperlukan kesiapan diri.
Kesiapan diri pribadi sudah dijabarkan dalam rencana jangka pendek dan menengah
diatas. Diharapkan setelah memutuskan ikut program Super Author, tidak kaget
dan shock hehe. Semoga pengurus Q Writing Consulting tetap sehat dan terus
mencetak banyak penulis muda untuk kebaikan bangsa dan negara. Amin
0 Komentar